Senin, 19 Januari 2009

JOKO TINGKIR

Joko Tingkir mempelajari ilmu sakti dari Ki Buyut Banyubiru. Ia mempelajari ilmu sakti tersebut karena ingin menebus pengampunan karena ia telah membunuh Dadungawuk sodara dari Sultan Demak.

Ki Buyut Banyubiru memberikan pelajaran-pelajaran ilmu saktinya di Gunung Lawu. Salah satunya adalah dengan merendam diri dalam sungai yang dingin, dengan tujuan dapat mengendalikan hawa nafsu.

Setelah beberapa bulan lamanya Joko Tingkir menimba ilmu, Ki Buyut Banyubiru sudah memperbolehkan agar Joko Tingkir untuk menemui Sultan Demak untuk meminta pengampunan atas yang pernah dilakukannya yaitu membunuh Dadungawuk.

Didalam perjalanannya menuju tempat Sultan Demak, Joko Tingkir banyak menghadapi binatang-binatang buas yang menghadangnya, salah satunya adalah menaklukan raja buaya dan gerombolannya.

Sesampai di desa Sultan Demak, kebetulan di desa tersebut sedang terjadinya banteng buas yang mengamuk dan memporak pondakan seisi desa, pada saat itu juga Joko Tingkir bertemu dengan Sultan Demak untuk meminta pengampunan dengan persyaratan harus dapat melawan banteng buas tersebut, Sultan Demak menyetujuinya. Akhirnya Joko Tingkir berhasil melawan banteng buas itu dengan sebuah pukulan ke kepala banteng, mental dan pecah akhirnya banteng tersebut tersungkur mati.

Prajurit didesa itu terkagum dengan aksinya Joko Tingkir yang telah menghadapi banteng buas dengan tegar dan mengalahkannya.

Sultan Demak mengampuni perbuatan Joko Tingkir tempo hari dan memaafkannya. Kemudian Joko Tingkir diangkat sebagai pempimpin laskar tamtama, dan akhirnya menjadi menantu dari Sultan Demak.